Home > Sastra

Bukan Pakai Senjata, Khomeni Berjihad Lawan Inggris dengan Gelorakan Bahasa Esperanto

Cara Khomeini melawan kolinial Inggris bukan dengan senjata tapi bahasa

Inggris. Kebetulan saja Inggris diuntungkan karena ekspor budaya Amerika Serikat yang menguasai dunia, juga status Amerika Serikat sebagai negara superpower dan Inggris juga punya bekas jajahan terbanyak di dunia yang semuanya menggunakan bahasa Inggris. Jadi Inggris sendiri turut diuntungkan akan hal ini.

Bahasa Inggris pun sebagaimana di banyak negara, turut dipergunakan dan dipelajari di banyak negara-negara Muslim. Bahkan kelompok-kelompok Islamis yang memiliki kecendrungan anti-Amerika Serikat seperti Al-Qaeda, Taliban, Hezbollah, ISIS, kader-kadernya turut mempelajari bahasa Inggris.

Melihat kecendrungan ini Ayatullah Khomeini atau lazim disebut Imam Khomeini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran melihat untuk melawan imperialisme Amerika Serikat maka umat Islam juga harus bergerak untuk menegakkan kedaulatan kebudayaan dan dalam hal ini kedaulatan bahasa. Ide Dr. Zamenhof untuk membuat bahasa sendiri yang tidak terkait dengan etnis mana pun dan menjadi bahasa kedua bagi setiap orang mendapat dukungan dari Imam Khomeini.

Imam Khomeini menganjurkan setiap Muslim untuk mempelajari bahasa Esperanto untuk menjadi bahasa persaudaraan dunia dan mempertebal ukhuwah Islamiyah (persaudaraan umat Islam) melalui bahasa Esperanto, karena banyak umat Muslim sendiri yang tersebar atas berbagai bahasa dan dialek.

× Image