Home > Sastra

Bukan Pakai Senjata, Khomeni Berjihad Lawan Inggris dengan Gelorakan Bahasa Esperanto

Cara Khomeini melawan kolinial Inggris bukan dengan senjata tapi bahasa

Muncul kemudian sejumlah penulis, ilmuwan, dan tokoh yang kemudian turut mempelajari bahasa Esperanto seperti Edmond Privat, Kita Ikki, Qian Xuantong, William Auld, Leo Tolstoy, J.R.R. Tolkien, Wilhelm Ostwald. Juga sejumlah politisi seperti Ho Chi Minh, Alexander Dubček, dan Heinz Fischer. Perlahan tapi pasti bahasa yang dibuat oleh Dr. Zamenhof kemudian berkembang, meski kedepannya bahasa Esperanto menghadapi sejumlah tantangan terutama oleh orang-orang yang apriori terhadap bahasa Esperanto.

Bahasa Esperanto sempat diperjuangkan untuk menjadi bahasa resmi Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations), organisasi pendahulu PBB yang dibentuk selepas Perang Dunia I (1914 – 1918). Sayang sekali proporsal ini ditolak oleh Prancis yang memveto usulan ini pada tahun 1922 karena khawatir status bahasa Perancis yang saat itu sebagai bahasa diplomasi dunia internasional dan bahasa yang prestisius posisinya akan tergeser.

Kendati demikian pada akhirnya posisi bahasa Prancis sebagai bahasa diplomasi internasional pun tergeser selepas Perang Duni II dan berdirinya PBB, kemudian muncul dominasi budaya Amerika Serikat di berbagai negara termasuk negara-negara dunia ketiga walhasil bahasa Inggris pun menempati posisi yang prestisius sebagai bahasa komunikasi antarnegara serta bisnis.

Bahkan munculnya ekspor budaya Amerika Serikat termasuk budaya popnya, hingga film-film Holywood, hingga berbagai video game yang semuanya dibuat dalam bahasa Inggris membuat bahasa Inggris menjadi lebih menarik untuk dipelajari. Secara tidak langsung bahasa Inggris telah berubah secara tidak resmi menjadi bahasa lingua franca dunia internasional.

× Image