---

Mengatasi terowongan

Selama konflik saat ini, angkatan udara Israel biasanya mengebom area di atas terowongan yang diduga untuk meratakan bangunan apa pun. Kemudian buldoser digunakan untuk mengungkap poros terowongan dan menemukan jebakan atau alat peledak improvisasi (IED). Terakhir, pasukan darat dikerahkan untuk menghancurkan, atau menutup, terowongan dan terowongan, menurut dua sumber keamanan dan rekaman IDF yang ditinjau oleh Reuters.

Israel mengatakan mereka melakukan apa yang mereka bisa untuk menyelamatkan warga sipil. Kepala Staf Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan pada 26 Desember bahwa militer “fokus dan tepat dalam tindakannya”. Namun, beberapa sekutu setia Israel – termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Kanada – telah mendesak Israel untuk berbuat lebih banyak guna mengurangi kematian warga sipil akibat apa yang oleh Presiden Joe Biden disebut sebagai “pengeboman tanpa pandang bulu”.

Eyal Pinko, mantan pejabat senior badan intelijen Israel hingga tahun 2017, mengatakan salah satu tantangannya adalah sulitnya menemukan lokasi terowongan secara tepat: bahkan Ground Penetration Radar (GPR) Israel hanya efektif pada kedalaman 15 atau 20 meter di bawah tanah. untuk terowongan besar. Di bawah kedalaman itu, ia akan kesulitan mendeteksi apa pun, katanya.

“Mereka menggali sangat, sangat rendah dan ini sangat bermasalah,” kata Pinko, seraya menambahkan bahwa beberapa terowongan mungkin memiliki kedalaman 70 atau 80 meter. “Ada kesenjangan intelijen yang sangat besar mengenai terowongan tersebut.”

“Mereka (Hamas) bermunculan dari terowongan dan Anda tidak tahu bahwa ada terowongan di sana.”