Home > Politik

Bukan Barang Baru, Indonesia itu Mengenal dan Sudah Pernah Mempraktikkan Oposisi

Praktik oposisi di Indonesia bukan barang baru.
Presiden Soekarno memasukan kertas suara di kotak Pemilu 1955.
Presiden Soekarno memasukan kertas suara di kotak Pemilu 1955.

Oposisi di Indonesia sebenarna sudah dikenal semenjak negara ini berdiri. Bahkan tumbuh subur dalam 15 tahun pertama dari kemerdekaan Indonesia. Kala itu antara pihak penguasa dan rakyat terjadi satu keseimbangan, yaitu adanya mekenisme 'chek and balanced' yang efektif.

Pengamat politik yang juga Associate Profoser sekaligus peneliti INDemo, Dr Herdi Sahrasad, mengatakan sebagai negara demokrasi Indonesia memerlukan chek and balancis. Ini dalam rangka mencapai demokrasi substansial, bukan demokrasi prosedural.

Herdi ketika ditemui di markas Indemo dalam acara buka puasa bersama Jumat, (22/03/2024) di Jl Lautze 61 C ,Jakarta, mengatakan memang pihak yang menang pemilu adalah bertindak menjadi pihak yang memerintah. Bagi pihak yang kalau pemilu adalah menjadi oposisi.

‘’Tapi dalam pengertian oposisi dalam hal ini menjadi oposisi yang loyal. Bukan oposisi dengan maksud melengserkan kekuasaan atau pihal yang berkuasa,’’ kata Herdi.

× Image