Home > Sejarah

Melawan Arus Batang Kuantan, Kisah 75 Tahun Rombongan Syaruddin Menuju Ranah Rajo Ibadat

Mengenang pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tanggal 19 Desember 1948.

Arus Sungai Kuantan pun tak kalah menggilanya. Bisa dibayangkan resiko yang dihadapi oleh rombongan PDRI itu. Seluruh penumpang dan teknisi terpaksa mendorong dan menarik sampan mereka melawan derasnya arus Batang Kuantan. Bila malam datang, pasukan AURI itu, bermalam di tepian Batang Kuantan.

Rombongan Umar Said menginap di sebuah gubuk milik eks romusha yang dibangun di sela-sela batu besar di tepi Sungai Kuantan. Rombongan pasukan sender itu hanya menginap satu malam untuk melanjutkan perjalanan pada pagi harinya. Eks romusha itu menceritakan, dua hari lalu, jelang kedatangan mereka, banyak orang yang naik perahu ke hulu. Dan, ditengarai itu adalah rombongan Sjafruddin Prawiranegara.

Rombongan PDRI merapat di Calau secara berturut-turut pada tanggal 22, 23, 24, dan 25 April 1949. Daerah yang mereka lewati antara lain Sungai Dareh, Kiliranjao, Sei Bitung, Padang Tarok, Durian Gadang, dan Manganti. Sementara itu, rombongan Umar Said Noor sampai di Calau pada tanggal 25 April 1949.

× Image