Home > Olahraga

Naturalisasi, Impian Pesakbola Domestik, dan Ketakutan Bully Media Spsial

Jangan sampai impian sepakbola domestik sirna dengan adanya naturalisasi

Saya ingin menggunakan kritik itu untuk membuka diskusi publik tentang masa depan sepak bola Indonesia era naturalisasi. Sekali lagi saya takut dibuli di media sosial sebagai orang terduga, tersangka, dan tertuduh anti-naturalisasi.

Yang bisa saya lakukan mungkin menunggu starting line up timnas Indonesia yang akan berlaga di Bahrain. Saya masih berharap ada nama Rizky Ridho, Witan Sulaiman, dan Marselino Ferdinand. Jika tidak ketiganya, ya yang lain lah, yang penting ada pemain lokal yang mengenakan kostum timnas Indonesia.

Jika tidak di starting line up, saya mungkin berharap ada pemain domestik di bangku cadangan meski menit bermain yang diberikan sangat sedikit atau tidak sama sekali. Nggak apa-apalah domestik menjadi penghangat dan penyemangat.

Lalu saya teringat Arif, keponakan saya yang berusia 13 tahun dan sedang mengejar impian menjadi penjaga gawang tim nasional. Jika dia baca tulisan ini saya khawatir dia gantung sepatu selepas maghrib dan tak datang lagi ke tempat latihan.

× Image