Home > Agama

Ada Apa dengan Oknum PBNU Melakukan Kunjungan Ke Israel

Cukup sulit bila berharap sumbangan material yang signifikan pada kelompok Yahudi kecuali sekejar pujian.

Sayangnya dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan pada umumnya hanya membicarakan strategi menghadapi anti semitisme dan sangat minim membicarakan Islamophobia. Puncak ketidak setujuan saya adalah ketika di suatu waktu Israel menggempur Palestina (Gaza) dengan korban rakyat sipil yang tidak sedikit. Saya meminta agar Muslim-Jewish Advisory Council bersuara menyerukan penghengtian pembunuhan massal kepada rakyat sipil. Pernyataan saya malah dianggap tidak toleran dan cenderung anti Semitism.

Saya dikontak secara pribadi oleh Direktur MJAC-AJC ketika itu agar non aktif sementara. Saya jawab tegas bahwa saya berhabung dengan MJAC bukan karena keinginan saya. Tapi anda yang meminta saya. Karenanya saya bukan hanya non aktif. Saya keluar dari MJAC karena saya anggap tidak sesuai dengan misi yang disampaikan.

Sejak itu saya terputus relasi dengan organisasi ini. Belakangan saya terkejut karena justeru AJC begitu aktif melakukan penetrasi ke umat Islam Indonesia. Salah satunya adalah dengan berusaha mengundang tokoh-tokoh agama nasional untuk berkunjung ke Israel. Karenanya saya tidak terkejut sama sekali ketika beberapa tahun lalu KH Yahya Tsaqub diundang ke Israel dan sempat ketemu dengan Benjamin Natanyahu. Apalagi baru-baru ini kunjungan 5 tokoh muda NU itu tidak lepas dari peranan AJC.

AJC bahkan aktif melakukan pendekatan dan penetrasi ke Institusi-institusi Islam. Saya pernah dikontak oleh beberapa guru besar UIN, UIM, dan lain-lain. Bahkan salah seorang Ketua Umum sebuah organisasi Islam nasional baru-baru ini mengontak saya meminta masukan. Konon kabarnya diminta untuk ketemu dengan Direktur MJC yang baru.

× Image