Home > Politik

Cara Pak Harto Pilih Menteri: Dari Felling, Informasi Intelejen, Hingga Anti Poligami

Pak Harto tak pernah umbar isyarat ke publik ketika tengah lakukan seleksi para calon menteri anggota kabinetnya.

Bagi kami wartawan-wartawan yang meliput kegiatan kepresidenan, cara tersebut menjadi tantangan tersendiri. Kami harus bisa mengendus dengan tepat, agar begitu Kabinet diumumkan, yang biasanya berlangsung malam hari di Istana Merdeka, kita bisa langsung sekaligus menurunkan foto serta menulis apa-siapa dan riwayat perjuangan, minimal riwayat hidup resmi para anggota kabinet.

Pada masa itu belum ada internet seperti sekarang, yang bisa menjadi sumber informasi hampir mengenai apa saja. Oleh karena itu kami tidak boleh kehilangan akal dalam mengorek informasi.

Sumber informasi pertama adalah orang-orang dekat Pak Harto yang berpotensi dimintai pendapat oleh beliau. Sumber kedua, yakni orang- orang yang sehari- hari berada di sekeliling Pak Harto, yang mengetahui siapa-siapa saja yang pada hari-hari menjelang pengumuman Kabinet ditelpon atau dipanggil Pak Harto.

Ada juga yang tekun memantau siapa- siapa tamu yang datang ke Cendana, meskipun yang bersangkutan menolak memberikan keterangan. Sempat pula ada rumor, seorang tokoh pemuda datang ke Cendana, mengaku menerima telpon dari ajudan Presiden, yang meminta menghadapnya, padahal tidak, atau mungkin ada orang lain yang mempermainkannya.

Berdasarkan informasi yang pada umumnya hanya sepenggal- sepenggal tadi, kami berdiskusi dan kemudian mereka-reka susunan kabinet, bagaikan orang menyusun puzzle mozaik. Hasilnya, lebih dari 90 persen betul, bahkan tidak jarang 100 persen.

× Image