Home > Musik

Ramadhan Indonesia : Benarkah Selera Musik Warga NU Bercorak Arab, Warga Muhammadiyah Barat?

Apa sih sebenarnya selera musik dan budaya Muslim Indonesia?

Paradoksnya lagi, khusus dalam soal perkambangan ‘Musik Islami’ kini memang tengah terjadi perkembangaan baru. Entah mengapa lagu berbahasa Arabnya Nisya Sabyan dan sejenisnua -- juga sholawat-- digilai-gilai dalam ajang kampanye. Sudah lazim kala Ramadhan tiba, di berbagai tempat keramaian hingga pusat perbelanjaan bergengsi mendadak lagu bergenre itu mengharu biru.

Lagu-lagu Nisya Syabyan dan berbahai lagu lain yang sejenisnya saat ini telah menggusur keberadaan lagu kasidahnya Bimbo yang dahulu menjadi 'lagu wajib' setiap kali datang Ramadhan dan Idul Fitri. Bahkan kesaannya kalau di umat Kristiani setiap perayaan Natal ada lagu ‘Jinggle Bels’, di kaum Muslim Indonesia pasti ada lagu Bimbo setiap ada perayaan hari keagamaan.

Nah, lagu Nisa yang berbasis gambus dan berbahasa Arab itu kini menjadi fenomena baru dan menjadi akrab ditelinga semua orang. Bukan hanya di Indonesia, lagu ini tembus menjadi perbincangan banyak warga lintas negara.

Syair lagunya yang berbahasa Arab dahulu dianggap kampungan atau kelas dua, menjadi naik kelas. Telinga generasi masa milenial ternyata bisa menerima. Idola baru putri Ariani bahkan tak membawanya lagu berbahasa Arab dalam rekaman singgle albumnya.

× Image