Home > Sejarah

Dari Keris Ken Arok, Cekik, dan Piting, Hingga Senjata Moderen Bernama Survei

Benarkah kita sudah melangkah jauh dari tradisi kekuasaan yang banal?

Kisah kebanalan kekuasaan ini kemudian lestai pada dinasti Mataram Islam. Di era itu muncul aneka intrik berebut kekuasaan yang semuanya memnakan darah. Hukuman atas manuver politik kekuasaan pun semakin sadis yakni kemidian herubah menjadi dihabiisi dengan keris kemudian di kalangan politisi atau bangsawan Jawa di kenal hukum sadis, yakni dicekik sampai mati.

Cekik di sini hampir mirip dengan istilah yang kini terkenal yakni 'Piting', yakni sama-sama dilakukan dengan memutus aliran nafas ditenggorokan dengan bekapan. Kalau cekik dilakukan dengan cengkeraman tangan di bagian jakun leher, kalau 'pting' dilakukan dengan menghambat aliran napas dileher dengan cara mengucinya dengan jepitan memakai lengan tangan.

Intinya sama saja, keduanya bila dilakukan bisa menyebabkan orang yang dicekik dabn dipiting menemui ajal. Hukum cekik ini sangat populer di kalangan dinasti kerajaan Mataram sampai pecahnya Perang DIponegoro pada 1825 M.

× Image