Home > Budaya

Pentas Fragmen The Jongos dan Gugus Kreatif Cak Nun

Ketika bangsa sudah kehilangan harga diri dan berubah jadi jongos.

Gugus kreatif Emha merupakan entitas budaya yang membangun kemandirian berpikir, berekspresi dan melahirkan karya baik tangible maupun intagible. Kemandirian sikap juga diperkuat sehingga selalu kritis terhadap kekuasaan. Bagitu juga dengan semangat eksplorasi demi melahirkan kreativitas estetik dan non estetik yg relevan, bernilai dan urgen.

Ini antara lain ditandai dengan munculnya sastra terlibat, sastra yang membebaskan atau ‘sastra kagunan’ (istilah Romo Mangunwijaya) yang berbasis pada kepedulian terhadap masyarakat. Penandatanganan yang lain adalah sederet pementasan Teater Dinasti (Geger Wong Ngoyak Macan, Patung Kekasih dan lainnya). Juga repertoar musik puisi Emha dan Dinasti yang fenomenal itu. Tak ketinggalan juga pentas drama "Pak Kanjeng", musikalisasi puisi Emha dan Kiai Kanjeng sampai Gamelan Kiai Kanjeng. Ini semua hanya sekar contoh.

Pentas teater berformat mikro " The Jongos" --yang juga akan digelar di kampus ISI Yogyakarta 10 Agustus 2024 pukul 19.30 WIB --pada dasarnya juga berspirit gugus kreatif Emha. Ini antara lain tampak pada pemihakan terhadap demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan. Non partisan dan tetap di jalur seni dan budaya.

Jadi, di sinilah "The Jongos" bukan sekadar tontonan dan hiburan tapi juga perenungan untuk memperkuat daya kritis baik kalangan kreatif atau pelaku seni maupun publik.

× Image