Home > Budaya

Abdul Hadi: Dari Salman Rushdie, Sufi Guru Besar, dan Tuhan Begitu Dekat

In Mmemoriam Abdul Hadi WM

Maka, tegas Abdul Hadi, Salman Rushdie itu hanya sekedar pion bagi dunia barat untuk menghantam Islam. Sebab, implikasi dari semua tindakannya dengan menulis serta menyebarkan novel Ayat-Ayat Setan bukan soal agama lagi, tapi sudah meluas kepada masalah politik, sosial, dan budaya secara global.

‘’Dulu Salman Rushide berjanji akan bertobat. Tapi dunia barat memakainya dan memanjakanya dengan memberikan perlindungan sanjungan, uang, penghargaan dan lainnya. Dia menjadi sangat terhormat dalam budaya barat,’’ kata Abdul Hadi.

Pada sisi lain, dari analisis Abdul Hadi, kemunculan novel Ayat-Ayat Setan itu selain dipakai untuk menghantam Islam, novel itu memang dipakai dunia barat (AS dan sekutunya) untuk mengejek Iran. Hal ini karena novel itu terbit tak berapa lama sesudah meletusnya Revolusi Iran yang menumbangkan rezim pro barat, Syah Iran. ‘’Ayatollah Khomeini tahu maksud dari itu. Maka dia kemudian mengeluarkan fatwa hukum mati kepada Salman Rushdie.”

Bagaimana kualitasnya dalam bidang sastra dunia? Abdul Hadi mengatakan secara kualitas sastra novel Ayat-Ayat Setan biasa saja. Tak baik dan juga tak buruk.’’Novel ini terkenal karena kontroversi dan imbas politiknya saja. Tak lebih itu. Jangan bandingkan novel ini dengan karya para pemenang penghargaan Nobel sastra. Sangat jauh kualitasnya.”

× Image