Home > Ekonomi

Kurs Rupiah Melemah Gara-Gara Serangan Iran ke Israel?

Apakah benar kurs rupiah melemah karena serangan Iran ke Israel?

Hal ini dapat dilihat dari cadangan devisa yang merosot dari 146,4 miliar dolar AS pada akhir Desember 2023 menjadi 140,4 miliar dolar AS pada akhir Maret 2023. Yang memprihatinkan, dollar outflow di bulan Maret 2024 sangat besar, mencapai 3,6 miliar dolar AS. Nampaknya, dollar outflow masih terus berlanjut di bulan April ini. Makanya, kurs rupiah masih merosot terus.

Jadi, sekali lagi, serangan Iran ke Israel hanya ilusi.

Terus, kalau kurs rupiah merosot menjadi Rp16.000 atau Rp17.000 per dolar AS, memang kenapa?

Pasti kenapa-napa. Konsekuensinya cukup serius terhadap APBN dan ekonomi.

Pertama, beban bunga pinjaman utang luar negeri pemerintah pasti membengkak dari yang diperkirakan di dalam APBN 2024. Bisa membengkak lebih dari Rp15 triliun.

Kedua, beban subsidi akan melonjak, terutama subsidi BBM, listrik, elpiji, pupuk.

Ketiga, kenaikan kurs dolar membuat nilai utang luar negeri pemerintah (dan Bank Indonesia) dalam rupiah membengkak. Dengan jumlah utang mencapai 210 miliar dolar AS per akhir tahun 2023, utang luar negeri pemerintah dalam rupiah akan bertambah Rp210 triliun. Artinya, kalau kurs dolar bertahan di Rp16.300 sampai akhir tahun, utang pemerintah akan tembus Rp10.000 triliun pada akhir tahun ini.

Keempat, kurs dolar naik, inflasi meningkat, menekan daya beli dan pertumbuhan ekonomi.

× Image