Home > Agama

Mencari Warisan Islam Dalam Musik: Dari Ibu Sina, Al Faraby, Hingga Cat Steven

Warisan Islam dalam musik sampai hari ini banyak yang tak tahu.

Sedangkan penulis teoritisi musik muslim lainnya diketahui Yunus al-Khatib (tahun 765 M), Ibnu Khalil (tahun 791 M) di mana teori mereka diperkenalkan hingga Spanyol oleh Ibnu Firnas (meninggal tahun 888 M). Teori inilah yang nantinya memberikan pembaruan pemikiran mengenai pengetahuan musik di Andalusia. Teoritisi musik lainnya yang tercatat adalah Ishaq Al Maushi di mana teori-terori musiknya dirangkumkan dalam ‘Book of Notes and Rhytms.’’

Setelah itu datanglah musisi besar lain, Al Buzani dengan karya monumental ‘Compedium on Science of Rhythm’. Disusul kemudian dengan hadirnya Ensklopedi dari Ikhwan al Safa pada abad ke-10 M serta sebuah karya mencengangkan dari Muhammad al Khawarizimi yang membahas mengenai banyak teori tentang musik, ‘Keys of The Science’.

Pesatnya perkembangan musik disebabkan karena umat Islam saat itu membuka diri terhadap ide-ide baru yang datang dari luar sepanjang itu bermanfaat. Salah satu usaha yang dilakukan memang dengan melakukan penerjemahan berbagai teori musik Yunani itu. Yuhana Ibnu al Batrik dan Hunanin bin Ishaq yang menerjemahkan karya Aristoteles, yakni ‘Problematika’ dan ‘de Anima’, serta teori musil Yunani lainnya, seperti karya Themistius, Simplicus, Galens’s de Voce, dan Arisxonus yang terangkum dalam buku ‘The Principles of Harmony’.

Yang paling unik, diantara nama besar itu, terdapat nama ahli fisika dan matematika Ibnu al Haitam. Jasa dia dalam pengembangan musik adalah dengan banyaknya buku yang ditulisnya mengenai karya musik Yunani dan Mesir. Setelah itu muncul pula Ibnu Naqash, Al Bahili, serta Ibnu Zaila yang menulis ‘The Book of Sufficience in Music’.

× Image