Home > Militer

Dinasti Muslim Terkenal: Dari Tentara Bayaran Hingga Penguasa Tunggal

Kisah tentara bayaran yang bisa menjadi penguasa dalam peradaban Islam

Abbasiyah

Pada masa kekhalifahan Abbasiyah, praktik perekrutan budak sebagai tentara merupakan hal yang lumrah. Para pemuda (terutama yang berasal dari Turki) diambil dari tempat asalnya di stepa Eurasia untuk mengajari mereka keterampilan militer.

Mereka adalah penunggang kuda dan pejuang yang berbakat alami, diperkuat oleh lingkungan alami mereka jauh dari gaya hidup menetap, dihargai karena kesetiaan dan kekuatan mereka. Karena mereka dibawa jauh dari rumah mereka, mereka memulai karir mereka tanpa koneksi politik atau kesetiaan kepada penguasa mana pun, yang akan agak rumit dilakukan jika tentara direkrut dari penduduk setempat.

Akhirnya, para prajurit itu, yang dikenal sebagai "ghilman", bersatu satu sama lain dan menjadi sangat mandiri sehingga akhirnya mereka menjadi penguasa kekhalifahan yang sebenarnya. Jumlah mereka meningkat secara signifikan dan kekuatan mereka menjadi begitu populer, sehingga akhirnya Khalifah Al-Mutasim harus mendirikan ibu kota baru di Samarra untuk menampung mereka.

Ghilman dari Kekhalifahan Abbasiyah akhirnya mengarah pada kebangkitan Kekaisaran Ghaznavid dan pemerintahan Mahmud dari Ghazni yang terkenal, yang kemudian menjadi Sultan di sebagian besar Iran modern, Afghanistan, Pakistan, dan India barat laut.

× Image