Home > Agama

Anwar Abbas: Ada Politik 'Devide at Impera' Dalam Kasus Plang Muhammadiyah Bayuwangi

Warga Muhammadiyah harus waspada dan jangan terpancing.
Warga menurunkan paksa plang Muhammadiyah dan 'Aisyiyah Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jumat (25/2/2022).
Warga menurunkan paksa plang Muhammadiyah dan 'Aisyiyah Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jumat (25/2/2022).

Wakil Ketua Umum MUI dan juga salah seorang Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyatakan agar warga Muhammadiyah di Banyuwangi menahan diri dengan tidak terpancing dalam kisruh pencopotan paksa plang Muhammadiyah dan 'Aisyiyah di Tampo. Semua serahkan saja ke hukum untuk menyelesaiknnya.

''Saya rasa ini aneh saja. Pasti ini ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengadu domba masyarakat. Kesannya umat Islam dianggap tak toleran baik secara internal dan eksternal,'' kata Anwar Abbas, di Jakarta (1/3/2022).

Anwar mengatakan pihaknya heran dengan munculnya kasus tersebut dalam situasi masyarakat yang masih kesulitan. Kesannya ada pihak yang tak terlihat yang ingin membuat gaduh terus masyarakat dengan tujuan tertentu.''Cara mereka halus sekali. Tak terlihat nyata namun pasti ada tujuannya mereka berbuat begitu. Saya sedih pada bangsa dan umat Islam ini,'' ujarnya.

''Jadi ada pihak yang tak bertanggungjawab dalam soal kisruh plang Muhammadiyah di Banyuwangi. Mereka melakukan politik kolonial, devide at impera. Tangan mereka tak tampak tapi tengah mengadu kerukunan antara umat Islam dengan umat Islam. Kesannya kemudian umat Islam jadi tak toleran dan nanti ujung-ujungnya ada pendekatan keamanan. Maka, semua warga Muhammadiyah waspada saja dan jangan terpancing,'' tegas Anwar Abbas.

× Image