Home > Sejarah

Musnahnya Observatorium Glodok dan Ancol Saksi Bisu Perdebatan Astronomi Zaman VOC

Transit Venus, Pendeta Mohr, dan Sejarah Sains di Pantai Ancol
Orang Eropa (VOC) naik sampan kecil dari perahu besar ketika mendarat di sebuah pelabuhan.
Orang Eropa (VOC) naik sampan kecil dari perahu besar ketika mendarat di sebuah pelabuhan.

Oleh: Teguh Setiawan, Jurnalis senior penulis sejarah kolonial.

Batavia memang kaya sejarah. Di sana ada pergumulan antara inteletektualisme, mistisme, kebudayaan, dan agama. Batavia yang menjadi asal muasal Jakarta itu ternyata mempunya banyak jejaknya.

Salah hal misalnya mengenai soal sains yang ejarahnya dimulai dengan pengamatan terhadap alam semesta. Di Yunani misalnya, telah 2.600 tahun lalu filsuf Thales dan Miletos melakukannya dengan mengamati gerhana Matahari dan meramalkan kejadian serupa pada tahun 585 SM.

Di Nusantara, tepatnya di Batavia, sejarah sains dimulai dengan pengamatan terhadap Transit Venus — peristiwa alam ketika Planet Venus melintas di antara Matahari dan Bumi — di Kliphoff (Ancol) pada 6 Juni 1761.

Dan memang tidak mudah menemukan letak tanah partikelir Kliphoff dalam peta VOC dan Hindia Belanda. Sedangkan teks Bahasa Belanda dan Inggris menyebutkan tanah itu membentang dari Antjolsche Vaart sampai ke tepi pantai.

Huib J Zuidervaart dan Rob H van Gent memberi judul menarik pada artikel tentang Kliphoff, yaitu A Bare Outpost of Learned European Culture on the Edge of the Jungles of Java, atau Sebuah Pos terdepan Kebudayaan Eropa yang Terpelajar di Tepi Hutan Jawa. Kliphoff tampaknya hutan bakau sedemikain di kawasan yang saat ini bernama Ancol.

× Image