Home > Sejarah

Catatan Batara Gutagalung Yang Disebut Menko Polhukam Soal Serangan i Maret 1949

Batara Hutagalung merasa tidak pernah dipanggul tim/panitia seminar serangan umum 1 Maret 1949
Gerilyawan RI masuk kota melintasi kawasan Malioboro
Gerilyawan RI masuk kota melintasi kawasan Malioboro

Nama saya, Batara Hutagalung ,disebut oleh Menko Polhukam. Pernyataan itu ada di menit ke 5.40. Menko Polhukam Prof. Mahfud mengataikan:

...saksi yang masih hidup, saksi yang punya catatan, semua keturunannya seperti Batara Hutagalung, dipanggil dia, suruh bicara ...”

Penjelasan dari saya:

Saya tidak pernah dipanggil oleh tim/panitia seminar dalam tiga seminar tersebut.

Dalam suatu acara pada 27 Januari 2022, saya bertemu dengan Menko Polhukam Prof. Mahfud MD, di mana beliau meminta tulisan saya mengenai Serangan Umum 1 Maret 1949.

Kebetulan waktu itu saya membawa buku Autobiografi ayah saya, Letkol TNI (Purn.) dr. Wiliater Hutagalung, yang saya berikan kepada beliau.

Di dalam buku ini, ditulis cukup rinci, dari mulai perintah Panglima Besar Jenderal Sudirman kepada Letkol dr. Wiliater Hutagalung, kemudian rapat di markas Divisi III tanggal 18 februari 1949, dan siapa2 yang hadir. Kemudian siapa tokoh2 lain yang dihubungi, a.l. Wakil Kepala Staf Angkatan Perang, Kol. TB Simatupang, dll.

Naskah buku Autobiografi ini ditulis tahun 1986. Naskah ini yang menjadi dasar pengusulan Tanda Kehormatan Bintang Gerilya tahun 1994. Yang mengurus tanda Kehormatan Bintang Gerilya untuk Letkol TNI (Purn.) dr. Wiliater Hutagalung adalah Mayjen TNI Pranowo, waktu itu adalah Sekretaris Militer Presiden Suharto, atas perintah langsung dari Presiden Suharto.

Tanda Kehormatan Bintang Gerilya disampaikan kepada dr. Wiliater Hutagalung pada bulan Juni 1995, oleh WaKASAD Letjen TNI FX Soedjasmin.

****

Kemudian saya kirim ke kediaman Prof. Mahfud, buku saya “Serangan Umum 1 Maret 1949. Perjuangan TNI, Diplomasi dan Rakyat” yang saya terbitkan tahun 2016.

Dalam buku ini, selain mengenai perencanaan dan pelaksanaannya, saya jelaskan mengenai Kontroversi “Pemrakarsa” Serangan Umum 1 Maret 1949,” di halaman 175 – 220.

Juga di dalam buku ini (halaman 282 – 284) saya lampirkan sambutan dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Yaitu sambutan tertulis beliau ketika saya memberi ceramah di Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada 9 Maret 2015. Acara ini dibuka oleh Wakil rektor UGM. Keynote speaker adalah Menko Polhukam Laksamana TNI (Purn.) Tedjo Edhi Purdijatno.

Demikian penjelasan saya,

Batara R. Hutagalung

× Image