Segera setelah resolusi Dewan Keamanan PBB disahkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh AS “jelas mundur” dari posisi sebelumnya.

Berikut pernyataan lengkap dari kantor Netanyahu, yang baru saja diterbitkan di X seperti dikutip dari laman media BBC.com melalui tulisan analisis jurnalisnya korespondennya di Jerusalem, Hugo Bachega.

Netanyahu menyatakan:

“Amerika Serikat telah meninggalkan kebijakannya di PBB saat ini. Beberapa hari yang lalu, Amerika mendukung resolusi Dewan Keamanan yang menghubungkan seruan gencatan senjata dengan pembebasan sandera.

“Tiongkok dan Rusia memveto resolusi tersebut sebagian karena mereka menentang gencatan senjata yang terkait dengan pembebasan sandera. Namun saat ini, Rusia dan Tiongkok bergabung dengan Aljazair dan negara-negara lain dalam mendukung resolusi baru tersebut justru karena resolusi tersebut tidak memiliki kaitan dengan resolusi tersebut.

“Sayangnya, Amerika Serikat tidak memveto resolusi baru tersebut, yang menyerukan gencatan senjata yang tidak bergantung pada pembebasan sandera. Hal ini jelas merupakan penyimpangan dari posisi konsisten AS di Dewan Keamanan sejak awal perang.

“Resolusi hari ini memberi Hamas harapan bahwa tekanan internasional akan memaksa Israel untuk menerima gencatan senjata tanpa pembebasan sandera kami, sehingga merugikan upaya perang dan upaya pembebasan sandera.